Duaroh Ilmiah Bersama KH. Lora Ismail Al Kholilie Cicit dari Syaikhona KH. Muhammad Kholil Bangkalan

Pontianak, 16 Janurai 2024 - mauidhoh hasanah dari KH. Lora Ismail Al Kholilie

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Hadirin yang saya hormati, para alim ulama, para habaib, para Kiai, para guru, para Ustaz, kepada beliau KH. Zainuddin Ahmad, kepada beliau Al Habib KH. Alfian Ba'bud beserta seluruh para guru, para Kiai, para Ustaz, tidak saya sebut nama satu persatu, namun tidak mengurangi rasa hormat dan takzim saya kepada beliau-beliau semua, yang mudah-mudahan semuanya dipanjangkan umurnya oleh Allah subhanahu wa ta'ala, di dalam kesehatan, di dalam keafiatan, di dalam membimbing kita semua ke jalan yang diridai oleh Allah subhanahu wa ta'ala.

Tak lupa pula kepada segenap para adik-adik santri-santriwati Asalam yang saya banggakan, yang mudah-mudahan dengan barokah pondoknya kalian semua di pondok pesantren ini, dengan barokah ngajinya kalian semua di pondok pesantren ini, barokah para guru kalian para Kiai kalian di pondok pesantren ini, mudah-mudahan Allah jadikan kalian semua sebagai orang-orang yang bahagia dunia akhirat, orang-orang yang mulia dunia akhirat, orang-orang yang sukses dunia akhirat.

Amin, amin, amin, ya rabbal alamin.

Alhamdulillaahi robbil 'aalamiin, puji syukur kepada Allah subhanahu wa ta'ala yang mana pada siang hari ini saya bisa diberikan nikmat untuk silaturahmi ke pondok pesantren yang insyaallah penuh dengan barokah ini, pondok pesantren Assalam.

Duduk berkumpul dengan orang-orang seperti kalian ini bagi saya merupakan satu hal yang sangat menyejukkan hati atau hal yang sangat menentramkan hati.

Karena adik-adik sekalian saya meyakini bahwa para pemuda para pemudi seperti kalian ini adalah orang-orang istimewa, orang-orang pilihan Allah subhanahu wa ta'ala yang Allah pilih secara khusus dari sekian juta para pemuda pemudi yang ada di zaman sekarang ini yang ada di sekitar kalian.

Kalau selama ini saya sering ditanya oleh orang-orang, terutama cewek-cewek ya, kalau bertanya kepada saya bagaimana cara saya tahu bahwa dia benar-benar jodoh saya?

Loh, saya jawab ya enggak tahu itu bukan urusan saya.

Kalau jodoh itu urusan Allah subhanahu wa ta'ala, tapi kalau adik-adik kalau saya ditanya apa ciri-ciri bahwa seseorang masa depannya akan dicerahkan oleh Allah subhanahu wa ta'ala, ciri-ciri bahwa seseorang ini akan dimuliakan dibahagiakan hidupnya oleh Allah subhanahu wa ta'ala, maka dengan yakin seyakin-yakinnya saya akan menjawab bahwa para adik-adik santri-santriwati Asalam itu termasuk orang-orang yang masa depannya akan dicerahkan oleh Allah subhanahu wa ta'ala.

Itu bukan kata saya, tapi itu janji dari Baginda Nabi Muhammad shallallahu alaihi wa sallam dalam satu Hadis adik-adik yang mungkin adik-adik sering membacanya, yaitu:

"Barang siapa yang Allah menghendaki kebaikan bagi dia, Allah akan sibukkan dia dengan mempelajari ilmu-ilmu agama Allah subhanahu wa ta'ala."

Nah, menjadi seorang santri itu adalah sebuah kebanggaan yang luar biasa, ya menjadi santri itu bukan beban, menjadi santri itu adalah suatu hal yang mulia, suatu anugerah yang luar biasa dari Allah subhanahu wa ta'ala.

Kenapa?,Karena banyak santri di zaman sekarang ini adik-adik yang merasa dirinya itu enggak keren, merasa biasa saja, banyak santri di zaman sekarang ini adik-adik insecure, enggak percaya diri.

Padahal sekali lagi menjadi seorang santri itu adalah suatu hal yang paling keren di muka bumi ini, menjadi santri itu sejak dulu merupakan satu gelar kehormatan.

Bahkan kalau kita pelajari sejarah-sejarah para ulama, para Kiai, para habaib zaman dahulu, seorang itu bisa dinamakan santri atau bahasa Arabnya thalibul ilm itu bukan orang biasa.

Sekarang kita akan spill  Bagaimana menjadi seorang santri yang sukses, jadi kunci kesuksesan seorang santri itu ada dua yang pertama santri itu membutuhkan suatu hal yang dinamakan totalitas. Apa itu totalitas ?, mengerahkan Semua yang dia punya mengerahkan Semua yang dia mampu mengerahkan Semua yang dia bisa untuk mencari ilmu sebanyak-banyaknya, dalam suatu pesan yang sering disampaikan oleh para guru kita yaitu "tidak akan memberikan separuhnya saja untuk kamu sampai kamu mengerahkan semua yang kamu bisa semua yang kamu mampu."

Jadi kalau mencari ilmu jangan separuh-separuh jangan nanggung kamu harus total dalam semangat kamu dalam berjuang kamu dalam sabarnya kamu kamu harus keluarkan semua itu untuk untuk ilmu. nah totalitas ini maksudnya juga adalah kalian harus memanfaatkan waktu kalian bukan hanya menit demi menit tapi juga Detik demi detik Jangan sampai terlewatkan di dalam hal-hal yang tidak berfaedah sama sekali karena adik-adik waktu di pondok pesantren ini adalah waktu emas bagi kali tidak akan pernah terulangi sampai kapanpun memang mencari ilmu itu kata para ulama “minal mahdi ilal lahdi “ dari ayunan sampai liang lahad/dari ayunan sampai kuburan.

Tapi nikmat-nikmat yang kalian miliki ini bukan hanya nikmat mencari ilmu tapi nikmat memfokuskan diri untuk mencari ilmu ini atfarabil ilm, memfokuskan diri memfokuskan waktu hanya untuk mencari ilmu, tidak akan bisa didapatkan kecuali oleh para santri, orang-orang seperti kalian ini punya waktu emas punya waktu di pondok pesantren ini yang fokus untuk mencari ilmu sebanyak-banyaknya tidak akan pernah terulang bagi kalian sampai kapanpun.

Yang kedua adik-adik Sebagai seorang santri kalian itu harus memiliki hal kedua Apa itu loyalitas, jadi loyalitas ini biasanya dimaknai sebagai kesetiaan dan lain sebagainya tapi ingin saya maknai loyalitas ini sebagai apa kunci keberkahan ilmu yaitu Adab, Adab adik-adik ya adab terhadap ilmu khususnya adab kepada ya mereka Para pemilik ilmu yaitu para guru kita ini kunci keberkahan ilmu tanpa disertai adab itu tidak akan berkah hanya akan menjadi pajangan saja ya hanya akan menjadi tampilan luar saja ya tampilannya aja Luarnya bagus tapi dalamnya kosong gak ada apa-apanya.

Adab terhadap guru itu adalah kunci kalau adik-adik baca sejarah para ulama-ulama besar sejarah para ulama-ulama Mulia orang-orang sukses dari kalangan para Kiai dari kalangan para ulama ya Bahkan dari kalangan mana pun mereka yang pernah nyantri di antara mereka itu orang-orang suksesnya adalah mereka yang punya takzim luar biasa kepada gurunya, itu pasti aturan mainnya Kalian mau tidak mau Memang begitulah aturan mainnya.

saya pernah pernah lihat satu tulisan ya itu yang katanya adalah tulisan dari atau Moto dari Habib Hasan baharun yaitu ilmu 1 kilo adab 2 kilo.

Terakhir ya adik-adik ini saya mau kasih oleh-oleh sedikit dari Madura harus bawa oleh-oleh, oleh-olehnya bukan bingkisan ini oleh-olehnya amalan Buat adik-adik yang mau mengamalkan silakan Ini ada sholawat, amalan sholawat dari syekhana Kholil Bangkalan ya yang fadilahnya jika dibaca itu

pertama akan menjadikan seseorang menjadi ahlil Ilmi Zahir batin yang

kedua akan dikumpul kan bersama orang-orang Saleh di dunia dan akhirat

ketiga akan mendapatkan futuh

apa itu futuh? terbukanya pintu hati untuk menerima segala ilmu untuk menerima segala kebaikan memahami apapun gampang mau menghafalkan apapun gampang Melakukan kebaikan apapun itu dipermudah oleh Allah itu namanya futuh.

sholawat ini bisa dibaca 7x  ya sebelum belajar atau 17x setelah salat atau kalau enggak bisa 1x setiap malam, Ini sholawatnya :

اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلَاةً تَجْعَلُنَا بِهَا مِنْ اَهْلِ الْعِلْمِ ظَاهِرًا وَ بَاطِنًا وَ تَحْشُرُنَا بِعِبَادِكَ الصَّلِحِيْنَ فِي دُنْيَانَا وَ اُخْرَانَا وَ عَلَى آلِهِ وَ صَحْبِهِ وَ سَلِّمْ

Allahumma sholli ’alaa sayyidinaa Muhammadin sholatan taj’alunaa bihaa min ahlil ’ilmi dzoohiron wa baathinan, Wa tahsyurunaa bi’ibaadikash shoolihiina fii dunyaanaa wa ukhroonaa wa’alaa aalihi wa shohbihi wasallim.

Artinya : Ya Allah berikanlah shalawat dan salam kepada junjungan kita Sayyidina Muhammad SAW yang dengan shalawat tersebut Engkau jadikan kami termasuk dari golongan ahli ilmu baik dzohir maupun bathin dan Engkau kumpulkan kami bersama hamba-hamba-Mu yang sholeh baik di dunia maupun di akhirat dan atas para keluarganya dan para sahabatnya.

Semoga adik-adik mendapatkan manfaat dari amalan ini dan bisa terus semangat dalam menuntut ilmu.